Ecobrick dan Sampah-Sampah di Masa Depan

"An Ecobrick is a plastic bottle packed solid with non-biological waste to make a re-useable building block.  Best of all, you don’t need any fancy machines, special skills, engineers or even politicians to get started." - Ecobricks.org


Aku motret ini sekitar dua tahun yang lalu di Jalan Malioboro sebagai sebuah instalasi seni. Waktu itu aku blas nggak ngerti maksud instalasi ini, tidak sepenuhnya sadar juga kalau yang di dalam itu adalah sampah plastik. Pertemuan kedua ku dengan ecobrick adalah sekitar satu setengah tahun lalu, dengan sebuah keluarga modern di sebuah desa gerabah di Bantul yang mengajarkan masyarakat menanggulangi sampah plastik dengan memasukkan dan menekan sampah tersebut dalam botol air mineral bekas.

Pertemuan ketiga terjadi di FKY 2017. Di salah satu stand, ditampilkan sebuah instalasi ecobrick dalam bentuk modul-modul segi enam yang dapat disusun menjadi sebuah panggung. Satu modul terdiri dari 12 botol ecobrick yang disusun terbalik 180 derajat dan direkatkan menggunakan sealant. Satu modul sendiri dapat digunakan sebagai sebuah stool (dingklik sob, dingklik).

Pertemuan terakhir terjadi beberapa hari yang lalu di sosial media, ketika saya sudah mulai mencoba zero waste life style. Pertemuan pertama dan ke tiga terasa sangat inspirasional. Gimana nggak kreatif? Itu sampah yang bertebaran di mana-mana, jadi mampat dan bisa jadi dingklik. "Akhirnya, kita menemukan cara menanggulangi sampah guys!," Di pertemuan ke empat pendapat ku berubah, lantas, kalau sudah begitu, berarti bisa konsumsi plastik sepuasnya?

WHAT AN ECOBRICK CAN DO?

Pernyataan ku sebelumnya terdengar sangat sinis dan skeptic terhadap ecobrick ya? Nggak kok, enggak :) Setelah ditelusur lebih jauh, aku sendiri merasa ecobrick itu keren. Physicaly,  dia bisa dibuat menjadi:

1. Stool, Panggung, Any Horizontal Surface.

ecobricks.org
ecobricks.org
Ternyata ini namanya Misltein Modules (Modul Milstein), persis seperti yang aku temui di FKY. Satu modul=12-16 botol disusun segi enam. Kalau mau bikin permukaan yang lebih besar tinggal dijejer-jejerin modulnya.

2. Vertical Structure.

ecobricks.org

ecobricks.org
Kalau yang ini namanya Maier-Dielman Modules.Satu modul total 16 botol, dengan dua botol di tengah posisinya terbalik, fungsinya buat mengunci sambungan dengan modul lainnya.

3. Bahan bangunan.

ecobricks.org
ecobricks.org
ecobricks.org
kalau yang ini macam-macam caranya. Intinya dia dikombinasikan dengan bahan bangunan lain, kayak lumpur atau beton.  Ada beberapa cara lain, sob. Bisa cek sendiri di http://www.ecobricks.org/build/ Nah, yang paling penting, environmentally, dia bisa:

  1. Mengikat racun plastik dari udara bebas. Iya, sampah itu beracun guys. Partikelnya lepas ke udara, ke tanah, ke air, mencemari hal-hal yang kita konsumsi setiap hari. Baru ngeh? Sama. Nah, kalau dibotolin, plastik-plastik ini kan ga jadi sentuhan sama udara. So, aman :) Lebih lanjut soal racunnya plastik bisa dilihat di sini.
  2. Mencegah plastik didaur ulang secara industrial. You know, kalau plastik didaur ulang di pabrik itu butuh energi dan emisi polusi yang tinggi juga. lagi pula, mostly sampah-sampah tersebut turun derajat setelah didaur ulang. So, dibanding dibuat ecobrick, menyerahkan sampah-sampah itu ke industri daur ulang bisa menghasilkan emisi polusi yang lebih tinggi.
  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat. Pertama, waktu kamu mulai bikin ecobrick, kamu mulai belajar untuk bertanggung jawab sama sampahmu sendiri. Setelah kamu sadar dengan banyaknya produksi sampahmu, itu bakal mendorong kamu buat mengurangi konsumsi sampah, terutama sampah plastik. You'll know once you try :D

MITIGASI

Nah, pemahaman terhadap peran ecobrick lah yang musti dilurusin. Kalau memperhatikan poin terakhir di bahasan sebelumnya, aku rasa kalian semua yang baca udah bisa paham bahwa ecobrick bukanlah solusi jangka panjang. Ia bukan pembenaran untuk tidak mengurangi konsumsi plastik. Kita gak mungkin bisa terus-terusan menanggulangi masalah sampah tanpa merubah kebiasaan kita dalam menghasilkan sampah. Sayangnya, dari yang aku perhatikan di sekitar, pengenalan terhadap ecobrick jarang dibarengi dengan pemahaman tersebut. Itulah mengapa aku sampai mencetuskan pemikiran skeptis itu di pertemuan ke empat, hehe.

Bagiku pribadi, ecobrick adalah upaya mitigasi, untuk menanggulangi bencana sampah yang sudah terjadi. Nah, ke depannya, manusia harus punya strategi yang lebih baik dalam menghadapi masalah sampah. Sebuah pepatah populer mengatakan, "mencegah lebih baik daripada mengobati". Nah :D
Mulai dari diri kita masing-masing yang musti lebih tanggung jawab sebelum memutuskan untuk mengonsumsi apa pun, atau membuang apa pun. Butuh alasan kuat? Bisa ke Google dulu, lihat-lihat data produksi sampah per orang, atau ke link ini.

Mengurangi konsumsi sampah udah jadi tanggung jawab umat manusia seluruh dunia kalau mau hidup tentram. Tentram karena tahu sudah berkurang pula sampah-sampah yang selama ini menggunung di tempat-tempat pembuangan akhir, tentram karena racun yang lepas udara, ke tanah, ke makanan yang kita konsumsi juga berkurang, dan kalau kamu percaya Tuhan, setidaknya hatimu lebih tentram jika membayangkan kelak akan dimintai pertanggungjawaban soal bumi yang telah ia amanahkan kepada kita.


Kontributor:
Hanifah Sausan Nurfinaputri
Mahasiswa Arsitektur UGM angkatan 2014
IG: @hanifahsausann
blog: 
blue-think.blogspot.com

Sumber refrensi: Ecobircks.org

Komentar